Hmmm...akhir-akhir ini aku menemukan beberapa kebingungan dan kesenangan.
Bingung, sebenarnya 4.5 tahun belakangan ini aku kuliah di fakultas apa ya? Tak tahu mengapa, selama masih diberi kesempatan untuk berstatus full time blogger, aku menemukan banyak temanku di Fakultas Psikologi di universitas yang memiliki lokasi paling strategis dan elit di Jakarta, mempunyai passion di dunia seni dan sastra yang sangat besar.
Hal ini terlihat dari blog-blog yang mereka miliki. Dari yang berhasrat menulis, menggambar/membuat ilustrasi yang tentu merupakan buah dari pikiran, perasaan dan khayalan mereka, sampai yang berhasrat menyalurkan katarsis di dunia teater.
Katarsis. Ya, mungkin istilah itu tepat digunakan. Katarsis, yang dengan bahasa mudahnya, disebut sebagai pelampiasan.
Seni yang tertuang dalam blog adalah media pelampiasan untuk mengeluarkan apa yang ada di kepala dan hati mereka, termasuk aku tentunya. Dan ternyata memang ada hubungan antara dunia psikologi, media katarsis melalui seni dan juga blogging (walaupun hipotesis hubungan antara psikologi dengan urusan blog-nge-blog yang nyeni sebagai media katarsis ini belum dibuktikan).
Dilatih selama beberapa tahun untuk lebih dapat memahami manusia, berarti pula manusia-manusia ini idealnya lebih dapat memahami perbedaan individual setiap onggokkan daging yang berisi jiwa, yang tak pernah ada satu pun yang sama, termasuk memahami diri sendiri dan bagaimana harus bertindak, bertingkah laku, berinteraksi dengan manusia lain, dan mengekspresikan segala rasa dan pikiran ke dunia di luar diri sendiri.
Perbedaan individual inilah yang kemudian menyebabkan terjadinya perbedaan media ekspresi yang dipilih untuk dilakukan oleh masing-masing individu.
Dan pilihan media ekspresi melalui tulisan adalah yang menjadi pilihanku. Sesuai dengan aku apa adanya. Tujuannya adalah untuk membuat orang lain mengerti apa yang aku rasakan, dan aku menyampaikannya dengan media yang paling nyaman bagiku sendiri.
Bagiku sendiri, seperti yang sudah aku tuliskan di tulisanku beberapa bulan lalu, menulis tak lagi hanya sekedar hobi, melainkan passion. Mengutip kata Rene Suhardono dalam acara talkshow mingguan di salah satu radio ternama di Jakarta, sesuatu pekerjaan dapat dikatakan sebagai passion, jika kita tidak bisa tidak untuk terus mengerjakannya, melakukannya; merasa ada yang kurang jika kita tidak melakukannya.
Satu hari saja aku tak menuliskan sesuatu di blog, rasanya ada yang aneh, apalagi saat-saat seperti sekarang ini, di mana aku masih mempunyai banyak waktu luang.
Menurutku, ada satu nilai plus dari media ekspresi melalui tulisan ataupun gambar, yaitu kita tak perlu repot-repot menunda lebih lama lagi dalam mengekspresikan seluruh pikiran dan rasa. Apabila saat itu kita sedang marah, ya kita hanya perlu mencari secarik kertas dan pensil atau pena, tidak perlu menunggu sosok orang yang membuat kita marah, sampai muncul di hadapan kita lalu kita bicara atau memarahinya 'kan? Apalagi kalau orang tersebut tidak bisa atau tidak mau mengangkat telepon dari kita ataupun tidak mau menemui kita, tambah kesal bukan?
Mendapati banyak teman yang mempunyai hasrat yang sama tentu menyenangkan, dan tentu akan semakin memotivasi lebih banyak lagi bagi kita untuk terus menghasilkan karya. Alih-alih hanya meratapi nasib, atau hanya menimbun tumpukan kekesalan dan segala rasa juga pikiran, lebih baik semuanya itu dituangkan dalam sesuatu hal yang baik dan berguna. "Ya itung-itung, 'rawat jalan' sambil berbagi", agar yang lain tak mengikuti kesalahan kita (atau malah menambah durasi "rawat jalan" orang lain).
Yang jelas, akhir-akhir ini kekagumanku akan dunia maya sedang memuncak.
Dibalik keegoisan manusia di dunia nyata yang sering terekam kamera para jurnalis dan menjadi headlines berita di surat kabar maupun televisi, ataupun tingkah laku para "penyandang autisma" yang hanya terjadi jika sedang berhadapan dengan komputer/laptop dan juga internet, ternyata makhluk-makhluk ini adalah makhluk yang (masih) mempunyai jiwa sosial yang tinggi. Semua itu selalu bisa terbukti pada saat aku (dan mungkin kamu) mencari sesuatu di internet.
"Apa sih yang ngga ada di internet? Dari hal busuk sampai yang terbaru, dari yang mendidik sampai yang merusak, dari yang pake bayaran sampai yang gratisan. Mungkin mereka manusia-manusia super duper mega jumbo egois dalam kehidupan nyata, tapi tidak saat bekelana di dunia maya," kira-kira itulah pikiran yang sering muncul di kepalaku, saat aku sedang menelusuri dunia tak nyata ini.
Dan akhir-akhir ini, hal yang membuatku terpana adalah karya-karya manusia-manusia yang tidak egois, manusia yang masih mau berbagi, yang tertuang dalam media ekspresi gambar/ilustrasi.
Apalagi setelah mengunjungi dua situs yang menyajikan hal itu (*tautan situs ada di elemen tambahan Karya Tetangga di blog-ku ini, dengan nama elondistract dan The Dancing Animal*), motivasiku untuk kembali menyentuh salah satu seni yang kurang aku dalami, tiba-tiba menggebu-gebu.
Ya, menggambar atau ilustrasi atau melukis adalah salah satu dunia seni yang sedikit sekali aku sentuh, selain dunia teater (seni peran), yang malahan sama sekali tak tersentuh olehku.
Alangkah indahnya jika tulisan dan ilustrasi, cerita/narasi dan gambar dapat saling melengkapi bahkan membuat sempurna penghayatan siapapun yang diajak berinteraksi.
Keinginan untuk dapat sedikit mengekspresikan sesuatu dengan gambar/ilustrasi memang sudah ada dipikiranku dari dulu, tapi pikiran bahwa aku tak pandai menggambar, selalu mendominasi dan membuatku mengurungkan niat untuk menekuni dunia ini.
"Ahhh, ga ada bakat gambar gue."
Namun seperti tadi yang aku sampaikan, niat untuk dapat mencoret-coretkan tinta selain ke dalam bentuk tulisan, muncul tiba-tiba setelah kunjunganku ke dua situs tersebut. Dan cukup mampu membuatku memaksakan diri untuk bisa menggambar lagi.
Hasil pemaksakan diri, yang berhasil aku ciptakan ini, sedikit membuatku tersenyum...
"Ternyata sisa-sisa pernah menang lomba gambar waktu SD, masih ada yach. Walaupun yaaa, gambarnya masih kayak gambar anak SD. Hahahhahaha."
Hmmm...dan ini hasil pemaksaan terhadap diri sendiri, bahwa aku mau mulai belajar menggambar kembali:
Yang hanya bermodal aplikasi Paint, dan mulai kesal dengan terhapusnya aplikasi Photoshop dari laptop tercinta, "Gue pinjem CD Photoshop buat Vista dounks!?? Hahahahaha."
"Eh terus, gambarnya jangan diketawain ya, jelas masih jauh lebih canggih dan keren gambar-gambar kalian!"
Sekali lagi, berekspresi dan berkarya? LANJUTKAN Teman-teman!!!
Oh ya, untuk para pemilik ataupun para kontributor/ilustrator dua situs tersebut, "I'm one of your fans, keren abis gambar kalian!"
Kamis, Mei 21, 2009
Lanjutkan Teman!!!...
Pikiran seorang Rufina Anastasia Rosarini pada saat 21.43
Kategori tulisan: Jurnal Hidup
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
kuranglebih gue juga sama kaya lo, ga bisa gambar dan selalu bilang "ga ada bakat gambar gue!"
tapi satu yang lo lebih dari gue adalah lo berani dan sudah MENCOBA ngegambar...
semoga gue bisa mengikuti jejak elo...
lanjutkan (juga) ocha!!
Mooo...gimana kalo kita culik Lael...dan memintanya mengajari kita gambar...hahahhaha..
Kalo gambar masih mau lah gue maksain diri nyoba...tapi kalo teater...wadoowww...ga pernah mau gue..even dulu gue sempet sekali diminta meranin drama musikal, ada actingnya ama nyanyi..gue bilang "Kalo nyanyi gue OK, teaternya gue ga mau! Bisa2 di atas panggung gue lupa semua." hahahhahah
Posting Komentar