Dengan segala gengsi, akhirnya aku mulai menekan tombol huruf per huruf yang ada di atas tubuh ponsel pintar itu...
Hingga akhirnya rangkaian huruf itu membentuk satu kalimat...
Yang telah beberapa lama tak aku kirimkan padanya...
Yang telah beberapa lama tergantikan dengan rangkaian huruf dan kalimat yang mempunyai makna seratus delapan puluh derajat berbeda dengan kirimanku kali ini...
Aku sedang berada di puncak kasmaranku yang kedua...
Sama seperti beberapa bulan lalu...
Yang harus aku tekan setengah mati...
Dengan alasan, aku tak boleh mementahkan logika...
Di tengah rasa menggebu, ingin berlari menujunya...
Ingin berada di dekapan tubuhnya...
Erat peluknya...
Hanya seperti saat itu...
Satu tanyaku, kenapa rasa ini kembali muncul dan memuncak...
Kenapa tak bisa aku bunuh fungsi si amigdala...
Sehingga rasa ini tak kembali muncul...
Tak membuatku tersiksa....
Aku tak ingat kapan terakhir air mata ini mengalir...
Dan tak akan kubiarkan pun hari ini...
Walau perlu ribuan daya aku lakukan...
Kembali hanya ingin memenangkan gengsi
Tapi kembali aku mentahkan...
Kembali tak aku hiraukan...
Tak acuh...
Dan jari-jemari yang menggenggam benda mungil mutakhir ini, tak bergeming, mengetikkan...
Rangkaian huruf...
Yang membentuk kalimat...
Yang ungkapkan rasa...
Aku merindumu, Cinta...
----
Sumpah gue kangen banget sama elo hari ini.
Brengsek, gue ngga tau lagi gimana caranya gue bisa nyimpen rasa ini kayak beberapa minggu terakhir ini...
Heeeellllppppp...
Minggu, Mei 10, 2009
Mementahkan Gengsi...
Pikiran seorang Rufina Anastasia Rosarini pada saat 19.39
Kategori tulisan: Jurnal Hidup, Persepsimu
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
Tulisan loe jujur, tulus dan dari hati.. Terusin ya...kejujuran itu mahal..
Thank you ya...i'll keep on posting...and hopefully that you'll keep on reading my blog...
Posting Komentar