Senin, Juni 16, 2008

Memang Tak Selalu Mudah...

"Growing Up Isn't Always Easy"
You're at a time in your life now
when you may be a little worried
about fitting in with your friends
and being liked
by other people your age.
But, just remember one thing,
you're a very wonderful person,
with strengths and talents
all your own.
And no one else can ever begin
to be like you,
or to offer all the things
you have to give.
So be proud
of all those special things
that make you-YOU!


Itu adalah sebuah salinan kata-kata yang tertulis di sebuah kartu kecil yang terbuat dari plastik. Pemberian dari seorang yang dulu pernah membuatku sering berbunga-bunga. Seorang yang sempat mewarnai kehidupan masa remajaku. Tentu sampai kini, kami pun masih berteman. Ia berikan kartu kecil itu, kalau tidak salah saat kami harus melanjutkan ke sekolah yang berbeda, alias perpisahan SMP.

Tak tahu mengapa kartu sekecil ini tak terselip dan menghilang. Aku tak ingat menyimpannya secara khusus di suatu tempat, dengan tujuan agar kartu ini tak hilang. Seingatku ada 2 kartu yang berisi kata-kata indah yang ia berikan padaku. Satu kartu lagi judulnya kalau tidak salah "A Thousand Miles May Come Between Us", yang ia cetakkan khusus untukku di mesin pembuat kartu Hallmark, saat ia menghadiri wisuda kakaknya di Wisconsin, USA. Bahkan di belakang kartu itu tertulis "Personalized for Rosa". Kartu itu hilang karena tertinggal di kantorku, 8 tahun lalu, setelah aku menyalin kata-katanya di komputer kantor. Sempat 6 tahun tersimpan dengan baik, tapi hilang juga.

Berbeda dengan kartu yang lebih kecil ini. Aku tak menyimpannya secara khusus, keluargaku sempat pindah rumah sementara, karena renovasi, sempat juga aku bongkar-bongkar kamar, tapi tetap saja kartu ini sering seolah-olah muncul di hadapanku secara tiba-tiba. Hingga hari ini, setelah 14 tahun, kartu ini masih ada, walaupun dengan bentuk yang tidak seindah dulu. Warna kartu itu yang merupakan kombinasi antara merah muda, kuning muda dan ungu muda dengan tulisan bewarna hitam, sudah mulai terkelupas dan pudar.

Saat ia memberikan kartu ini, kata-kata itu hanya aku baca sekilas, dengan pikiran "Bagus deh."

Namun saat ini, kartu itu "berbicara" hal yang berbeda, yang tak aku temui empat belas tahun yang lalu.

Aku percaya bahwa seseorang itu pasti berubah, begitu pun juga aku. Perubahan itu sering tak sejalan dengan pemikiran orang lain, bahkan orang yang dekat denganku. Sering kali itu menimbulkan sebuah konflik kecil dengan mereka yang berada di sekelilingku. Namun aku juga percaya bahwa hidup ada pilihan, dan manusialah, akulah yang menentukan pilihan mana yang akan diambil. Lagi-lagi, kadang itu tak sejalan dengan kemauan orang lain, harapan orang lain, kamauan dan harapanmu juga mungkin.

Sadarkah bahwa apa yang ada di benakku, tak sama dengan apa yang ada di pikiranmu?

Ketahuilah bahwa talenta yang aku miliki berbeda dengan talentamu.

Mengapa tak kamu akui bahwa aku ini seorang yang spesial, punya suatu yang bisa dibanggakan, sama seperti diri kamu, yang spesial dan membanggakan.

Kadang aku sulit menyesuaikan diri denganmu, apalagi membuatmu menyukai aku.

Namun kembali kusadari aku tak bisa memaksamu, karena kita berbeda.

Aku bahkan tercipta dengan sidik jari yang berbeda denganmu.

Coba deh kamu pakai "sepatu" milikku, sehingga kamu bisa tahu, apakah ini kebesaran, kekecilan atau sesuai dengan ukuranmu.

Mungkin bisa membuat arogan diri berangsur pudar, sehingga mata hati ini dapat melihat bintang yang sedang turun bersinar di daratan.

Maaf, jika selama ini kamu tawarkan aku untuk mencoba "sepatu" milikmu, tapi aku tolak.

Maaf, jika selama ini kamu hanya berselimut debu di mataku.

Karena ternyata kamu adalah seorang yang spesial.

Seharusnya kamu bangga akan itu.

Seharusnya kita bangga akan itu.

Walau kadang, kita tetap harus mencoba "sepatu" orang lain.

Pada akhirnya, harus akui bahwa beranjak dewasa memang tak selalu mudah...

0 komentar: