Kamis, Februari 28, 2008

Kusebut Perjalanan Menuju Surga

Kusyuk doa, yang jarang aku lakukan, terucap dari hati..Saat aku berada antara langit dan bumi..Saat 'burung besi' bersayap nan kokoh dan 'berkaki' roda membawaku menuju tempat istimewa..

Bali?

Tak pernah mengecewakan aku..
Ratusan tempat belanja, berjuta sajian menu makanan, rasa senang yang tak ternilai, daftar aneka hiburan, serta pengalaman berjuta rasa. Membuatnya cukup pantas disebut dengan surga dunia..

Nuansa magis tak pernah lekang terkikis kejamnya dunia..Magis membuat diri lena terhipnotis..Terpanggil menujunya..

Teriknya matahari takkan pernah meringkukkan badan ini..Terbakarnya kulit oleh-oleh istimewa darinya..

Bulan cinta ini belum berakhir..Cinta akan dirinya juga belum berakhir..Ini kali ke tiga dalam satu tahun terakhir, aku mencari kesenangan sesaat di sana..Ia tak pernah membuatku bosan..
Bali tak pernah ada habisnya melenakan diriku..Kantong-kantong belanjaan yang aku bawa pulang dan menambah penuh gantungan bajuku, takkan pernah kusesali..

Duduk sendiri di pesawat, disuguhi pemandangan langit terang, putihnya awan atau kelamnya malam dan mendung, tak henti membuatku kagum akan dahsyatnya semesta..

Sapaan ramah, senyum manis dari orang yang berpapasan, membuatku tersentak sebentar..Menyadari hal yang hilang di kehidupanku di Jakarta..

Seakan larangan di sini sirna..Tubuh seakan dijajakan..Dibiarkan menerima hamparan sinar mentari..Tak aneh..Seolah tak ada yang peduli..Walau tak jarang dosa terjadi di sana..

Bukan berarti tanpa aturan, bukan berarti tanpa norma, bukan berarti religi terhapus..Hamparan sesajen berderet di sepanjang rumah, toko, membuat semerbak kendaraan..Langkah kaki pun mencoba memberi hormat untuk sebokor aneka sesaji itu..

Kecap lidah ini ingin selalu dipuaskan..Sepiring makanan enak tak henti dicari dan disajikan..Pegal kaki berkeliling tak kuhiraukan lagi..Bagiku memilih satu dari ratusan tempat makan di sana, bagai memilih pasangan hidup..

Sinting aku dibuatnya..Menu-menu yang disediakan di depan restoran selalu membuatku tergiur..Surga kuliner aku temui di sini..Kembali tak satupun dari kecap lidah ini, membuatku kecewa..Kembali membuatku memanggil Sang Pencipta..Lagi syukurku terucap..

Pasir putih yang menyelimuti kaki..Birunya laut dihadapanku..Serta langit terang bertebar sinar mentari di atasku..Semilir angin yang menerpa wajah..Membuatku selalu terpana..Dan meminta mereka agar jangan murka..

Akhir pintaku..Biar kaki kembali berjalan menuju surga..Hingga syukur itu dapat membawaku menuju surga sesungguhnya..

0 komentar: