Duduk di sebelahnya, saat ia mengendarai mobil, di tengah kemacetan jalanan yang menyebalkan, tiba-tiba ia bertanya padaku...
"Masih suka kangen ga sama dia?"
"Ha? Apa?"
"Ga, masih suka kangen ga sama dia?"
"Masih lah. Bohong kalo gue bilang ga kangen."
Pertanyaan berikutnya pun terlontar dari mulutku...
"Kenapa tiba-tiba elo tanya itu ke gue?"
"Ga, barusan aku ngerasa, pikiranmu tiba-tiba ke dia khan?"
"Tadi malem dia SMS gue."
Dan tak berapa lama, aku meraih ponsel-ku yang berisi SIM Card dengan nomor khusus yang hanya aku berikan kepada orang-orang tertentu. SMS itu pun aku tunjukkan padanya.
"Eh, apaan tuh. Ga keliatan. Bacain aja."
"Ah, males."
"Bacain aja, apa susahnya siy?"
Dan...
"Bayi kecil, maaf ya natal kali ini aku gak bisa kasih apa2. I can only offer you a big warm place in my heart for you. Forever yours."
"That's enough for me baby..I know all the things that we have so precious 4 us."
Memang, pada akhirnya aku akan membenarkan perkataannya saat itu...
"Siapa bilang posisi kamu tergantikan?"
Sabtu, Desember 27, 2008
Hadiah Natal?
Pikiran seorang Rufina Anastasia Rosarini pada saat 00.59
Kategori tulisan: Jurnal Hidup
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Good Year of 2009
Posting Komentar