Hmmm...kamis kemarin? Libur sebenarnya. Namun aku janjian bersama teman-temanku yang kebetulan dari tim yang sama dalam pembuatan skripsi "Intergroups Communication". Jam 11.15, aku sudah tiba di Pondok Indah Mall I, tempat kami akan bertemu dan membahas apa segala sesuatunya. Jadilah kami duduk di salah satu restoran cepat saji di lantai tiga, yang ada sejak pertama kali PIM I di buka.
Setelah makan, dan membahas semua yang akan kami tulis, berdiskusi, berbagi dari apa yang kami temukan di lapangan, serta membahas panduan wawancara yang akan kami ajukan ke subjek, aku menengok ke jam tanganku. Saat itu sudah menunjukkan waktu 14.15. Jam yang tanggung. Tanggung untuk pulang ke rumah baru berangkat lagi ke gereja. Tanggung untuk langsung pergi ke gereja. Akhirnya aku berputar-putar dulu di PIM I, jam 15.00 aku meninggalkan PIM I untuk menuju daerah Barito, lokasi gerejaku. Sampai sana masih jam 15.30. Melihat kondisi gereja yang masih sangat kosong, aku memutuskan untuk melihat-lihat ke Danar Hadi, tempat penjualan batik untuk mencari kain yang rencananya akan aku jahit untuk pernikahan temanku.
Tak lama di sana, pukul 16.00 aku sudah duduk kembali di gereja. Masih harus menunggu satu jam lagi, sampai misa perayaan Kamis Putih dimulai, yaitu pukul 17.00. Aku pikir dari pada bengong, akhirnya aku mengeluarkan Novel Laskar Pelangi yang ada di tasku, dan kemudian aku mulai membaca. Tak pedulikan sekitar, yang jelas orang-orang yang mulai berdatangan sedang sibuk mencari tempat duduk di dalam gereja, karena dingin, berkat penyejuk udara, seolah mereka sedang berebut.
Samping kiriku ada sederet keluarga yang terdiri dari 3 generasi. Mereka sibuk bercengkerama, setelah mereka selesai doa pembuka, yang biasa di haturkan umat secara personal sebelum misa di mulai.
Dunia seakan milikku sendiri. Tak terlalu menggubris sekeliling, bahkan niatku untuk menanyakan 2 temanku yang biasanya duduk bareng di gereja, kembali aku urungkan. Sibuk dengan novelku itu.
Dari ekor mataku terlihat orang-orang yang duduk sangat dekat denganku, seperti melirik-lirik aneh ke arahku, mungkin pikir mereka "Kok di gereja baca novel", tapi aku pun kemudian berpikir "Kok di gereja ngobrol".
Kembali tak peduli...tak peduli...tak peduli...sampai mata ini sedikit lelah membaca rentetan kata di sana...dan aku mengalihkan pandanganku ke kiri dan ke kanan. Ternyata...di sebelah kananku ada satu orang yang juga sedang membaca novel...dan sebelah kiriku persis, juga sedang membaca novel.
Aku, semacam trend setter di sini?
Jumat, Maret 21, 2008
Barisan Pembaca Novel...
Pikiran seorang Rufina Anastasia Rosarini pada saat 09.57
Kategori tulisan: Jurnal Hidup
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar